7 Juni 2014
Jam tanganku menunjukkan pukul 13.50. Meskipun lalu lintas kebun jeruk-tomang cukup padat dan membuatku berkeringat, aku bersyukur bisa tiba di Mal Central Park tepat waktu.
Dari kejauhan aku mencari sosoknya. Kusapa sepupunya yang sedang berdiri dan membagikan brosur.
"Hi! Kak **** mana?" tanyaku tanpa basi-basi..
"Hari ini dia nggak dateng, Kak," jawab sepupunya.
"Seriusss??!!" aku menanggapi, "Yah.. gw kan kesini mau ketemu dia.."
"Hahaha..."
Aku melangkah lesu menuju booth pameran kantor lamaku.
"Ko, si **** beneran gak masuk?" tanyaku pada rekan kerjanya.
"Iya, emang lo gak tau?" ia bertanya balik.
"Kagak, kata si Anggun, dia emang gak bisa dateng besok. Tapi gw pikir dia dateng hari ini.."
"Itu sich derita lo."
"Si*l*n! Emang dia kemana sich?" tanyaku penasaran.
"Lagi naek gunung."
"Gw nanya seriusss!"
"Gw juga jawab serius! Dia emang lagi naek gunung!" jawabnya.
"Ya ampun! Dia kan udah ceking kerempeng gitu! Kalo naek gunung ntar dia makin ceking ajah lagi.." kataku, "Emang naek gunung apa?"
"Gunung kembar kali,"
"Ye!"
Tanpa semangat kuayunkan kakiku menuju kamar mandi untuk berganti pakaian seragam. Kuhabiskan waktuku dengan berlama-lama mematut diri di cermin dan memulas wajahku dengan make up tipis.
Mood ku sedikit memburuk. Profesionalitas lah yang membuatku tersenyum sepanjang hari itu.Rekan kerjanya sedikit menghiburku dan menawarkan agar aku bisa melihat status & foto BBMnya. Yang tampak masih Profile Picture yang sama, kotak hitam.
Menjelang malam kubiarkan pertanyaan-pertanyaanku mengambang di udara..
Dengan siapa kau tinggalkan jejak langkahmu disana?
Apakah kau melihat bintang yang jauh lebih indah disana?
Adakah aku kau ingat meski sekejap saja?
Apa yang membuatmu merasa hangat dalam dinginnya udara disana?
Aku merindumu, dosakah aku?
No comments:
Post a Comment