Monday, June 9, 2014

'Halo'

June 9th, 2014

Tanpa pikir panjang kutekan no hp yang telah kuhafal diluar kepala. Sebuah suara yang kurindukan menyapa lembut di ujung sana.
"Halo," katanya.
"Halo.. Lagi subuk gak?" tanyaku.
"Siapa ini?" tanyanya.
Kusebutkan namaku dengan canggung padanya dan tanpa basa-basi kuajak dia ke Teraskota. Seperti yang telah kuperkirakan sebelumnya, ia menolak & menyuruhku untuk mengajak yang lain saja hingga besok-besok.

5 menit kemudian kutelepon rekan kerjanya yang sudah bagai kakak kandung bagiku. Kuminta ia untuk tak menutup teleponnya agar tak lepas kendaliku.
Tak sampai 3 menit kemudian aku menutup telepon lalu memandang lalu lalang mobil di pinggir jalan tempatku bekerja. 

Aku menangis.
It's my bad day.

2 karyawanku tidak masuk dan seorang lainnya membawa kabur uang setoran sejumlah 11 juta rupiah. Saat ini aku harusnya sudah berada di kampus namun kenyataannya aku terjebak dalam kantorku, menunggu.

Menghubunginya mungkin hanya sebuah puncak kepenatanku. Mungkin aku hanya ingin mencari alasan agar dapat menumpahkan sedikit bebanku. Menulis tentangnya hanya akan membuatnya semakin membenciku.

Aku memutar-mutar cincin pemberiannya 11 bulan yang lalu. Waktu itu ia memintaku agar tak perlu mencurahkan segala sesuatu di dinding sosial mediaku, dan kini justru kutambahkan sebuah folder baru yang segala ceritanya hanya tentangnya. Aku bahkan sedang merangkai sebuah buku tentangnya.

 

Senyumku kembali seiring langit yang menggelap. 
Tak perlu kau katakan betapa bodohnya aku, tak perlu kau perintahkan untuk tak perlu menunggumu, aku dan waktu yang akan menunjukkan padamu, bahwa cinta tak hanya sekedar perasaan yang semu.

No comments:

Post a Comment