Friday, June 6, 2014

Bayang Bintang

5 Juni 2014 at 5 PM

"Annyonghaseyo!" sapaku pada  penerima telepon di ujung sana.
"Hoit!" sahutnya, "Pak Manager ada di CP, cin.. udah masuk dia.."
Aku tertawa mendengar kalimatnya yang langsung to the point. Beberapa hari terakhir aku menelepon wanita berambut panjang ituhanya untuk menanyakan keberadaan si dia."
"Kalo kangen BBM aja orangnya," kata Anggun lagi.
"Wkwkwk.. Lo nyindir? Gw kan kaga temenan di BBM," jawabku.
"Makanya, siapa suruh u delcon contactnya," balasnya tertawa.
"Hahaha.. ya udah sich.. elo sebenernya dukung gw apa kaga? Kangen nich gw.." kataku lagi.
"Ya lo kayak gak tau dia aja, takut gw sama dia," katanya.
"Wkwkwk.. yo weis, yang penting dia udah masuk. Ya udah kalo gitu, met kerja ye!"
"Yoi, bye!"

Aku tersenyum. Mendengar bahwa ia sudah tak lagi sakit membuatku sedikit lega..
Kubuka kembali draft pesan di hpku lalu kuhapus satu per satu. Kali ini kubiarkan rangkaian kata-kata itu tak terkirim ke nomor yang telah kuhafal diluar kepala selama 7 tahun terakhir.

Langit sore menemani perjalananku menuju kampus. Dan seperti biasanya, playlist laguku menemaniku berkendara selama sekitar 20 menit.

Malam itu pelajaran di kampus berlalu seperti biasa. Penuh dengan teori yang tak pernah ingin kusimpan di kepala kecuali jika nantinya dapat berguna. 

Udara malam itu cukup bersahabat. Pecel lele menjadi menu pilihanku untuk makan malam bersama 3 orang temanku. Kami bertukar cerita dan berbagi tawa. 
Ketiganya berbeda. Kandi dengan keunikan, kepolosan dan kelucuannya. Helsye, si cantik dengan kemandiriannya. Dan Angga, si cool yang akhir-akhir ini cukup menunjukkan kepandaiannya bertanya.
Tak ada yang salah dengan mereka. Aku menikmatinya. Aku tergelak dan dapat kukatakan bahwa aku bahagia.
Namun tak mampu kuhilangkan sosoknya. Tak mampu kulupakan senyumannya. Tak kuasa imajinasiku menghayal tentang apa yang akan dikatakannya dan apa pendapatnya jika ia disana. 

If only you were here..
I wish you were here..
 

No comments:

Post a Comment