Sunday, March 10, 2013

Last 12 hours, 9-10 March 2013 #penting




I love sleeping. Especially when I know that my daughter, Lily, stays beside me.

Suaranya yang cempreng membangunkanku dari tidur nyenyak. Semangatnya menggebu-gebu kala mengingatkanku untuk pergi bersamanya ke pameran di pinggir sungai Cisadane.

Meski telah kukatakan bahwa aku sedang tak memiliki persediaan uang, gadis kecil itu tetap optimis. Ia merogoh dompet kuning spongebobnya dan mengeluarkan koleksi lima ribuan yang kaku.

"Ma, Lily bawa 20.000, pasti cukup buat naek balon-balonan!"serunya.

Setelah berpamitan pada nenek dan O'coh nya, kami berjalan dari belakang Bank Danamon hingga ke tepian kali yang air keruhnya mengalir cukup tinggi.

Perhentian pertama, tentu saja balon besar incarannya. Dengan uang sepuluh ribu rupiah, gadis kecilku dapat bermain selama setengah jam. Ia hampir tak pernah kehabisan energi. Segelas teh poci pun diminumnya dengan riang.

Ketika peluhnya sudah cukup banyak, aku memanggilnya untuk berhenti. Kami pun bergandengan tangan menyusuri trotoar yang sempit. Untung saja udaranya sejuk.

Berbagai barang dipajang dan dijual disana. Sebagian besar adalah baju-baju beraneka ragam dan ukuran. Sisanya aksesoris, tas, dan pernak-pernik yang dijual dengan harga cukup miring.

Aku dan Lily membeli sepasang cincin yang diukir dengan nama kami masing-masing. Bentuknya sederhana, namun kami berdua cukup senang dengan simbol ikatan kedekatan kami.

Harumnya kerak telor pun membuat kami tergoda. Putri kecilku yang periang itu pun memakannya dengan lahap ketika kami sudah tiba kembali di rumah.

Setelah berganti pakaian dan menyemprotkan parfum seadanya, aku bergegas menuju McD Shinta. 2 sahabatku sudah menunggu sambil menyantap ayam mereka.

Bambang nampak jauh lebih keren dengan kemeja putihnya, sementara Saddha tampak semakin kucel saja, hehehe.. (Untung mereka berdua ga akan pernah baca blog ini, wkwkwk..)

Aku tak menghabiskan waktu lama bersama mereka. Sang waktu mengingatkanku untuk bergegas memenuhi janjiku yang sudah terlambat, wkwkwk.. Aku pun berpacu dengan ban yang baru 24 jam terpasang di motorku (Thanks, Huang!)

Seperti biasa, aku membutuhkan waktu agak lebih lama untuk parkir di area mall. Sungguh payah diriku dalam hal itu.

Berikutnya, selama hampir 2 jam aku menemani teman sekaligus dosenku, untuk membeli beberapa barang. Btw, ia sudah jadi temanku sebelum jadi dosenku #catet.

Kami telah selesai jalan-jalan ketika aku menerima telepon dari teman kampusku, Christina. Ternyata ayahanda teman akrab kami, Lisbeta, telah berpulang ke rumahNya.


Terburu-buru aku mengendarai motorku ke kos. Tak sampai 5 menit aku sudah berpamitan kembali pada mamiku (sorry, Mom!) dan menuju rumah duka Bon Tek Bio. Teman-temanku (Christina, Luiza, Helsye, Angga, Anto, dan Lisbeth pastinya) sudah lebih dulu ada disana. Kami pun mengobrol dan bermain UNO hingga larut, hehehe...




Sebelum jam berdentang 12 kali, aku pun mengantar sahabatku, Luiza pulang ke rumahnya. Ceritaku pun mengalir. Cerita bodoh. Cerita cinta, hahaha...





Hingga sms yang kutunggu pun tiba. Darinya. Ia yang membiarkanku rapuh sesaat. Ia yang membiarkanku menangis. Ia yang memperhatikanku walau hanya sebatas teman..
 


Dan disinilah aku. Warnet 24 jam. Menikmati subuh ditemani sang komputer :)




No comments:

Post a Comment