5 Juli 2014
Cuaca hari itu cukup sejuk, hampir hujan. Aku mengendarai motorku dari kawasan Anggrek Loka, BSD menuju Villa Permata Lippo Karawaci.
Setibanya disana, aku agak terkejut mendapati ia ada disana. Yang kudengar, ia telah meminta libur di hari Sabtu dan diijinkan oleh mantan bosku. tadinya aku sempat berpikir untuk menitipkan bagiannya saja, namun melihatnya membuatku lebih bersyukur.
Aku segera menyerahkan oleh-oleh yang kubawa dari Semarang pada rekan-rekan di kantor lamaku, termasuk padanya.
Hari ini, ia mengenakan masker.
Seperti biasanya, aku tak ingin terlalu lama berada disana. Selain tak ingin menggangu waktu kerja mereka, aku juga tak ingin semakin enggan untuk meninggalkannya dan mengangankannya kemudian terlalu dalam.
Sebelum pergi, aku sempat mengatakan,"Yah.. hari ini gak bisa liat senyum kamu dech.. cepet sembuh ya, Sayang.."
"Ia, Peang." jawabnya bercanda.
Kontan kami semua tertawa karena nada bicaranya yang khas. Lagi-lagi, sesuatu menggelitik di dadaku, sesuatu yang ingin kuhilangkan, atau tak pernah ingin kuhilangkan..
Bahkan tanpa melihat senyumnya, ia masih membuatku tertawa melalui kalimat singkatnya..
It small laughters, but it really can be counted because it's the little thing I like the most.
No comments:
Post a Comment